Al-Abrasyi (1974:131) menyebutkan bahwa guru dalam Islam sebaiknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut ini:
- zuhud: tidak mengutamakan materi, mengajar dilakukan karena mencari keridhaan Allah
- bersih tubuhnya: jadi, penampilan lahiriyahnya menyenangkan
- bersih jiwanya: tidak mempunyai dosa besar
- tidak ria: ria akan menghilangkan keikhlasan
- tidak memendam rasa dengki dan iri hati
- tidak menyenangi permusuhan
- ikhlas dalam melaksanakan tugas
- sesuai perbuatan dengan perkataan
- tidak malu mengakui ketidaktahuan
- bijaksana
- tegas dalam perkataan dan perbuatan, tetapi tidak kasar
- rendah hati (tidak sombong)
- lemah lembut
- pemaaf
- sabar, tidak marah karena hal-hal kecil
- berkepribadian
- tidak merasa rendah diri
- bersifat kebapakan (mampu mencintai murid seperti mencintai anak sendiri)
- mengetahui karakter murid, mencakup pembawaan, kebiasaan, perasaan, dan pemikiran
- tenang
- tidak bermuka masam
- tidak berolok-olok di hadapan anak didik
- sopan santun
- menyayangi muridnya dan memperlakukan mereka seperti menyayangi dan memperlakukan anak sendiri
- hendaklah guru memberi nasihat kepada muridnya seperti melarang mereka menduduki suatu tingkat sebelum berhak mendudukinya
- hendaklah guru memperingatkan muridnya bahwa tujuan menuntut ilmu adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, bukan untuk menjadi pejabat, untuk bermegah-megah, atau untuk bersaing
- hendaklah guru melarang muridnya berkelakuan tidak baik dengan cara lemah lembut, bukan dengan cara mencaci maki
- hendaklah guru mengajarkan kepada murid-muridnya mula-mula bahan pelajaran yang mudah dan banyak terjadi di dalam masyarakat
- tidak boleh guru merendahkan pelajaran lain yang tidak diajarkannya
- hendaklah guru mengajarkan masalah yang sesuai dengan kemampuan murid
- hendaklah guru mendidik muridnya supaya berpikir dan berijtihad, bukan semata-mata menerima apa yang diajarkan guru
- hendaklah guru mengamalkan ilmunya, jangan perkataannya berbeda dari perbuatannya
- hendaklah guru memperlakukan semua muridnya dengan cara adil, jangan membedakan murid atas dasar kekayaan atau kedudukan
Sifat-sifat guru yang dimaksud oleh Mahmud Junus itu bercampur dengan tugas dan syarat guru. Itu adalah karena ia menuliskannya dalam redaksi yang kurang tepat. Jika diubah dalam redaksi yang menggunakan kata sifat, kira-kira kita temukan sifat guru sebagai berikut:
- kasih sayang pada murid
- senang memberi nasihat
- senang memberi peringatan (apa bedanya dengan nomor dua?)
- senang melarang murid melakukan hal yang tidak baik
- bijak dalam memilih bahan pelajaran yang sesuai dengan lingkungan murid
- hormat pada pelajaran lain yang bukan pegangannya
- bijak dalam memilih bahan pelajaran yang sesuai dengan taraf kecerdasan murid
- mementingkan berpikir dan berijtihad
- jujur dalam keilmuan
- adil
Para ahli pendidikan Islam selalu mencampurkan tugas, syarat, dan sifat guru. Hal ini dapat dipahami karena ketiga-tiganya memang berhubungan erat. Sifat-sifat guru yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut:
- kasih sayang kepada anak didik
- lemah lembut
- rendah hati
- menghormati ilmu yang bukan pegangannya
- adil
- menyenangi ijtihad
- konsekuen, perkataan sesuai dengan perbuatan
- sederhana